Perhatikan ucapan para ulama ini agar terbuka
kekaburan yg selama ini menutupi mereka. Dan hendaklah bagi mereka yg masuk ke
dalam kelompok ini segera keluar dan yg kagum segera sadar dan membenci krn
kematian itu datangnya tiba-tiba
5. Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Ghudayyan
hafidhahullah {anggota Hai’ah Kibarul Ulama`}
Pertanyaan:Kami berada di suatu
kampung dan berdatangan kepada kami apa yang dinamakan dengan Tabligh apakah
kami boleh ikut berjalan bersama mereka? Kami mohon penjelasannya.
Jawab:Jangan kalian ikut berjalan
bersama mereka! Tapi berjalanlah dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam!
6. Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafidhahullah
Pertanyaan: Syaikh di sana ada
kelompok-kelompok bid’ah seperti Ikhwan dan Tabligh serta yg lainnya. Apakah kelompok ini termasuk Ahlus Sunnah? Dan apa
nasehat anda tentang masalah ini?
Jawab: Kelompok-kelompok ini.
Telah diketahui bahwa yang selamat adalahl yang seperti yang telah saya
terangkan tadi yaitu kalau sesuai dengan Rasulullah dan para sahabatnya yang
mana beliau berkata ketika ditanya tentang Al Firqatun Najiyah: Yang aku dan
para sahabatku ada di atasnya. Firqah-firqah baru dan beraneka ragam ini
pertama kali: bid’ah. Karena lahirnya di abad 14. Sebelum abad 14 itu mereka
tidak ada masih di alam kematian. Dan dilahirkan di abad 14.
Adapun manhaj yang lurus dan sirathal mustaqim lahirnya
atau asalnya adalah sejak diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam.Maka siapa yang mengikuti ini dialah yang selamat dan berhasil. Adapun
yg meninggalkan berarti dia menyimpang. Firqah-firqah itu telah diketahui bahwa
padanya ada kebenaran dan ada kesalahan akan tetapi kesalahan-kesalahannya
besar sekali maka sangat dikhawatirkan. Hendaknya mereka diberi semangat untuk
mengikuti jama’ah yakni Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan yg berada di atas jalan
salaf ummat ini serta yg menta’wil menurut apa yg datang dari Rasulullah bukan
dengan yg datang dari si fulan dan fulan menurut tarikat-tarikat yg ada di abad
14 H. Maka kedua kelompok yang tadi disinggung adanya hanya di abad 14 H.
Mereka berpegang dan berjalan di atas jalan-jalan dan manhaj-manhaj itu. Mereka
tidak berpegang dengan dalil-dalil dari Al Kitab dan Sunnah tapi dengan
pendapat-pendapat pemikiran-pemikiran dan manhaj-manhaj yg baru dan bid’ah yg
mereka membangun jalan dan manhaj mereka di atasnya. Dan yg paling jelas di
kalangan mereka adalah: Wala` dan Bara`. Al Wala` wal Bara` di kalangan mereka
adalah bagi yg masuk ke dalam kelompok mereka misalnya Ikhwanul Muslimin siapa
yg masuk ke dalam kelompok mereka maka dia menjadi teman mereka dan akan mereka
cintai walaupun dia dari rafidlah dan akhirnya dia menjadi saudara dan teman
mereka. Oleh kerana ini mereka mengumpulkan siapa saja termasuk orang rafidlah
yg membenci sahabat dan tidak mengambil kebenaran dari sahabat. Kalau dia masuk
ke dalam kelompok mereka jadilah dia sebagai teman dan anggota mereka. Mereka
membela apa yg dia bela dan membenci apa yg dia benci. Adapun Tabligh pada
mereka terdapat perkara-perkara mungkar.
Pertama: dia adalah manhaj yang bid’ah dan berasal dari
Delhi bukan dari Mekkah atau Madinah. Tapi dari Delhi di India. Yakni seperti
telah diketahui bahwa di sana penuh dengan khurafat bid’ah dan syirik walau di
sana juga banyak Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti jama’ah ahlul hadits yg
mereka adalah sebaik-baik manusia di sana. Tetapi Tabligh ini keluar dari sana
melalui buatan para pemimpin mereka yg ahli bid’ah dan tarekat sufi yg
menyimpang dalam aqidah. Maka kelompok ini adalah kelompok bid’ah dan muhdats.
Di antara mereka ada Sufi dan Asy’ari yg jelas-jelas bukan berada di atas jalan
Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam aqidah dan manhaj. Dan yang selamat adl orang yg
mengikuti manhaj salaf dan yg berjalan di
atas jalan mereka.
7. Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafidhahullah,
Saya tidak pernah khuruj dgn mereka tapi saya pergi untuk
suatu keperluan yakni ke Kashmir. Setelah selesai dari pekerjaan ini aku
melewati Delhi. Maka ada yg mengatakan kepadaku: Mari kita singgah ke suatu
tempat untuk dikunjungi yaitu ke markas Tabligh yaitu di Nizamuddin. Nizamuddin
ini adalah masjid yg dekat dengan markas jama’ah tabligh. Di dalamnya ada lima
kubur yg diberi kubah. Yakni kuburan yg disembah bukan menyembah kepada Allah.
Ini ibadah yg jelas syirik. Maka kami melewati ‘monumen’ ini.
Kemudian kami singgah ke markas tabligh. Orang-orang
berselisih apakah di dalamnya ada kuburan atau tidak.Maka Abdurrab bertanya ini
orang yg saya ceritakan tadi apakah di dalam masjid Tabligh ini ada kuburan?
Yang cerdas di kalangan mereka berkata: Tidak di sini tidak ada kuburan!
Kuburan Ilyas di Mekkah atau di tempat ini atau itu yg jauh. Maka dia terus
bertanya hingga ada seseorang yg menunjukkan atau mengabarkan bahwa di sana ada
kuburan Ilyas dan di sebelahnya kuburan istrinya. Kemudian al Akh Abdurrab
pergi ke kedua kuburan itu dan mencari-carinya setelah ketemu dia datang kepada
kami sambil berkata: Mari saya tunjukkan kepada kalian dua kuburannya. Maka
kami melihat ini kuburan Ilyas dan ini kuburan istrinya yg keduanya ada di
dalam masjid. Kemudian setelah itu kami pastikan bahwa di dalamnya ada empat
kuburan bukan dua kuburan saja. Kami memastikannya melalui orang-orang yg
dipercaya yg telah berjalan bersama Tabligh bertahun-tahun.Tidak akan berkumpul
masjid dan kuburan dalam agama Islam. Akan tetapi mereka ini krn kesufiannya
kebodohannya terhadap manhaj dakwah para nabi jauh darinya dan meremehkannya
mereka menguburkan para gurunya di masjid padahal para ulama telah mengatakan:
bahwa shalat di dalam masjid yg ada kuburan atau beberapa kuburan shalatnya
tidak sah. Saya bertanya tentang hal ini kepada Syaikh Bin Bazz. Sebenarnya
saya tahu tentang ini dan juga para Thalabul Ilmi bahwa shalat di dalam masjid
yg ada satu kuburan atau beberapa kuburan shalatnya tidak sah. Maka saya
tanyakan kepada Syaikh Bin Bazz agar hadirin mendengar jawabannya. Saya
katakan: Apa pendapat anda syaikh tentang masjid yg ada kuburan di dalamnya
apakah sah shalat di dalamnya?
Beliau menjawab Tidak! Saya katakan:
Di dalamnya ada banyak kuburan? Beliau mengatakan: Terlebih lagi demikian! Saya
katakan: Kuburannya bukan di kiblat masjid tapi di sebelah kiri dan kanannya?
Beliau menjawab Demikian juga tetap tidak sah. Saya katakan kepada
beliau bahwa masjid induk atau markas induk tabligh di dalamnya ada beberapa
kuburan? Maka beliau menjawab Tetap shalatnya tidak sah! Sangat
disayangkan sekali kelompok ini bergerak di dunia tetapi beginilah keadaannya;
tidak mengajak kepada tauhid tidak membasmi syirik dan tidak membasmi
jalan-jalan menuju kesyirikan. Mereka terus berjalan dgn melewati beberapa
kurun dan generasi tetap dgn dakwah seperti ini. Tidak mau berbicara tentang
tauhid memerangi kesyirikan dan tidak membolehkan bagi para pengikutnya utk
melaksanakan kewajiban ini. Ini adl suatu hal yang telah diketahui di kalangan
mereka.Maka kita meminta kepada mereka agar kembali kepada Allah dan
mempelajari manhaj dakwah para nabi mereka juga jama’ah yg lainnya.Mengapa
demikian wahai saudara-saudara? Karena kalau ada yg berdakwah mengajak kepada
shalat orang akan berkata: Silahkan! Tidak ada yg melarang mereka tidak akan
khawatir. Akan tetapi coba kalau mengatakan: Berdo’a kepada selain Allah adl
perbuatan syirik! Membangun kuburan haram hukumnya! Menyembelih utk selain
Allah adl syirik! Maka mereka akan marah. Ada seorang pemuda yg berkhuthbah di
suatu masjid tentang persatuan akhlak perekonomian dekadensi moral dan yg
lainnya. Orang-orang semuanya masya Allah berkumpul dan mendengarkannya. Kita
katakan kepadanya: Ya akhi.. jazakallahu khairan khuthbah anda sangat baik
tetapi orang-orang yg ada di hadapanmu ini tidak mengenal tentang tauhid mereka
terjatuh dalam kesyirikan dan bid’ah maka terangkan kepada mereka tentang
manhaj dakwah para Nabi ‘alaihimush shalatu was salam! Maka ketika dia mulai
berbicara merekapun mulai bersungguh-sungguh. Ketika dia terus berbicara
merekapun semakin jengkel. Maka ketika yg ketiga kalinya ada sekelompok orang
yg ada di masjid bangkit dan memukulinya! Maka dia datang kepadaku sambil
menangis. Dia berkata: Aku habis bertengkar dgn mereka mereka memukuliku! Maka
aku katakan kepadanya: Sekarang engkau telah berjalan di atas manhaj dakwah
para Nabi. Kalau engkau tetapi seperti dulu bertahun-tahun engkau tidak akan
berselisih dgn seorangpun.
Dari sinilah kelompok yg ada ini bergerak mereka
memerangi bagian ini.
Nabi bersabda:أَشَدُّ النَّاسِ
بَلاَءً الأَنْبِيَاء ثُمَّ اْلأّمْثَل فَاْلأَمْثَل Seberat-berat manusia diberi cobaan adl para Nabi kemudian yg
selanjutnya dan kemudian yg selanjutnya. Karena mereka menghadapi berbagai
gangguan yg hanya Allah yg tahu tentang kerasnya gangguan itu ketika mereka
berdakwah kepada tauhid dan membasmi kesyirikan. Dari sinilah para da’i yg
mengajak kepada tauhid dan membasmi syirik malah disakiti. Kalau dakwah Ikhwan
dan Tabligh disenangi manusia krn meremehkan sisi ini. Tapi kalau aku
berkhuthbah di masjid seperti ini sedikit sekali yg mau mendengarku dan
menerima dakwahku kecuali orang-orang yg dikehendaki Allah. Kalau aku berdakwah
mengajak shalat mereka akan berkata: silahkan. Tapi kalau aku berdakwah utk
bertauhid dan memerangi kesyirikan semuanya akan lari dan merasa asing. Inilah
dakwah para Nabi.Inilah dasarnya mengapa mereka menjadi manusia yg paling
banyak ganngguannya. Sekarang para salafiyyun para da’i kepada tauhid keadaan mereka
dikaburkan oleh manusia. Karena banyaknya fitnah kebohongan-kebohongan dan
tuduhan dusta yg ditujukan kepada mereka.
Mengapa? Karena mereka mengajak utk mentauhidkan
Allah!Kelompok ini tidak bisa masuk ke dalam lapangan ini krn mereka takut
kepada sisi ini. Tetapi mereka akan ditanya di hadapan Allah. Demi Allah telah
datang kepada kami seseorang atau segolongan Tabligh di Benares di sebuah rumah
yg saya tempati dgn syaikh Shalih Al Iraqi. Mereka berkata: Kami dengar kalian
datang kami sangat senang maka kami datang mengunjungi kalian agar kalian ikut
bersama kami berdakwah kepada Allah. Dan tempat kami adalah masjid ini. Maka
kami juga gembira dan mendatangi masjid itu ternyata masjid itu tempat tarikat
Berelwian. Mereka adl para penyembah berhala dan sangat keterlaluan dalam
penyembahan itu.Mereka meyakini bahwa para wali bisa mengetahui perkara yg
ghaib dan mengatur alam.
Mereka membolehkan utk bernadzar menyembelih sujud dan
ruku’ kepada kuburan. Singkat kata: mereka adl golongan penyembah berhala. Maka
Syaikh Shalih pergi dan bersama kami ada seorang penerjemah namanya Abdul Alim
sekarang dia ada di Rabithah Al Alam Islami.
Kami bawa orang ini utk menerjemahkan ucapan syaikh. Maka
syaikhpun berbicara. Setiap selesai berbicara beliau melihat kepada penerjemah
agar diterjemahkan. Maka penerjemahpun akan bergerak maka ternyata pemimpin
tabligh melihat dan berkata: Tungguh saya yg akan menerjemahkan. Maka syaikh
terus berbicara tapi tidak ada seorangpun yg menerjemahkan.
Hingga ceramahnya selesai. Ketika selesai acara itu dia
mengucap salam dan malah pergi. Maka kami tetapi di situ menunggu terjemah. Dia
berkata: Saya ada keperluan biar orang ini yg menerjemahkan. Maka kami shalat
Isya’ sambil menunggu terjemahan ceramah itu tapi tidak kunjung diterjemahkan.
Maka saya temui lagi orang itu dan mengatakan: Ya akhi kami datang ke tempat
kalian ini bukan utk main-main. Tapi kalian tadi meminta kepada kami utk ikut
serta bersama kalian berdakwah maka kamipun datang menyambut ajakan kalian. Dan
syaikh tadi telah berbicara. Ketika penerjemah akan menerjemah engkau malah
melarangnya. Dan engkau menjanjikan akan menerjemahkannya tapi engkau tidak
lakukan sedikitpun. Maka dia berkata: Ya akhi engkau tahu?! Masjid ini milik
Khurafiyyin! Kalau kita berbicara tentang tauhid mereka akan mengusir kita dari
masjid. Maka saya katakan: Ya akhi apakah seperti ini dakwah para Nabi? Ya akhi
dakwah kalian sekarang menyebar di penjuru dunia. Kalian pergi ke Amerika Iran
dan Asia kalian tidak dapati sedikitpun perlawanan selama-lamanya. Apakah
seperti ini dakwah para Nabi? Semua manusia menerimanya dan menghormatinya?
Dakwah para Nabi padanya ada pertempuran darah kesusahan-kesusahan dan
lain-lain. Kalau engkau diusir dari suatu masjid berdakwahlah di masjid lain
atau di jalan-jalan atau di hotel-hotel. Katakan kalimat yg haq dan tinggalkan.
Rasul saja diusir dari Mekkah krn sebab dakwah ini. Kemudian saya tanya sudah
berapa lama dakwah ini berjalan? Dia berkata: Belum tiga puluh tahun. Saya
katakan: Kalian telah menyebar di India utara dan selatan. Dan engkau melihat
fenomena kesyirikan di hadapanmu dan telah mati berjuta-juta orang. Sudah
berapa juta orang yg mati selama itu dalam keadaan berada di atas kesesatan
kesyirikan dan bid’ah yg kalian sebarkan ini?! Dan engkau belum menerangkan hal
itu kepada mereka! Apakah engkau tidak merasa kalau engkau akan ditanya di
hadapan Allah krn engkau menyembunyikan kebenaran ini dan tidak menyampaikannya
kepada para hamba Allah?! Diapun diam. Maka aku permisi dan keluar.Mereka
menyembunyikan kebenaran yg dinyatakan Al Qur`an.
Dan mereka tidak menegakkan
panji-panji tauhid dan tidak mau menyatakan peperangan kepada kesyirikan dan
bid’ah. Mereka ini terkena ayat Allah:إِنَّ الَّذِينَ
يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا
بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ
وَيَلْعَنُهُمُ اللاَّعِنُونَ
Sesungguhnya orang yg menyembunyikan apa yg telah Kami turunkan berupa
keterangan- keterangan dan petunjuk setelah Kami menerangkan kepada manusia dalam
Al Kitab mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati oleh semua yg dapat
melaknati.
.Apa yg mereka dapati kalau mereka telah menyembunyikan
kebenaran yg paling nyata?! Dan hal yg paling besar yg bukti-bukti itu berdiri
di atasnya?! Bukti-bukti yg paling besar adalah ayat-ayat tauhid. Dakwah yg
paling besar yg dilakukan para nabi dan Al Qur`an adalah tauhid. Dan yg paling
jelek dan bahaya adl syirik dan bid’ah. Al Qur`an dan Sunnah telah
memeranginya. Kemudian mereka malah setuju dan bersama kesyirikan bid’ah dan
para pendukungnya sampai mati. Berapa banyak orang yg mati di bawah panji ini
dalam keadaan tidak tahu kebenaran tauhid selama itu?! Dan dalam keadaan tidak
bisa membedakan antara tauhid dgn syirik?!Kalau mereka tidak dihisab krn
menyembunyikan ayat tauhid maka siapa lagi yg dihisab?Kita berharap kepada
Allah agar menjadi orang yg menolong agama ini dan menasehati kaum muslimin.
Dan agar Allah menjauhkan kita dari sifat menipu dalam agama krn membiarkan
bid’ah dan syirik adl penipuan yg paling besar. Tidak ada penipuan yg bisa
menyaingi penipuan ini. Kalau menipu manusia dalam perdagangan saja Rasulullah
berlepas tangan maka bagaimana lagi kalau menipu dalam agama? Bagaimana engkau
bisa diam terhadap kesyirikan dan bid’ah?! Engkau merusak aqidah kaum muslimin
dan masyarakat mereka. Kemudian engkau mengatakan: Kita semua kaum muslimin
bersaudara dan engkau tidak menerangkan mana yg haq dan mana yg batil?! Kita
memohon kepada Allah agar Dia menjaga kita dari penyakit ini.
8. Syaikh Shalih bin Abdullah Al Abud hafidhahullah.
Adapun tabligh.. ketika Khilafah Utsmaniyyah
runtuh bangkitlah firqah ini dgn pemikiran jama’ah ini firqah tabligh. Dan
mereka membuat dasar-dasar utk para pengikutnya dgn nama Ushulus Sittah yg
mereka dakwahkan manusia kepadanya. Dan di akhirnya mereka membai’at menurut
empat macam tarekat sufi; Jistiyyah Syahrawardiyyah Naqsyabandiyah dan Matur..
saya lupa yg keempat yg jelas empat tarekat. Mereka dalam bidang aqidah adl
Maturidiyah atau Asy’ariyyah. Dan dalam pemahaman syahadat mereka yaitu
syahadat Laa Ilaaha Illallah dan Muhammad Rasulullah. Mereka tidak memahami
maknanya kecuali bahwa: Tidak ada yg Kuasa utk Mencipta dan Mengadakan serta
Membuat kecuali Allah. Dan dalam memahami makna Muhammad Rasulullah {mereka
tidak memahaminya seperti yg kita fahami yaitu membenarkan apa yg beliau
sampaikan mentaati apa yg beliau perintahkan menjauhi apa yg beliau larang dan
peringatkan dan Allah tidak diibadahi kecuali dgn apa yang beliau syariatkan}.
Pemahaman ini tidak ada di kalangan jama’ah tabligh bahkan kadang- kadang
mereka mengkultuskan individu-individu tertentu dan menyatakan mereka memiliki
‘Ishmah . Dan sampai-sampai bila para syaikhnya mati mereka bangun di atas kuburannya
bangunan-bangunan dalam masjid. Tabligh adl firqah tanpa perlu diragukan lagi.
Karena menyelisihi firqatun Najiyah. Mereka memiliki
manhaj khusus. Yang tidak ikut ke dalamnya tidak dianggap sebagai orang yg
mendapat hidayah. Tabligh membagi manusia menjadi: Muhtadi dan manusia yg masih
diharapkan mendapat hidayah . Golongan Muhtadi adl yg telah masuk keseluruhan
dalam tandhim dan firqah mereka. Dan yg non Muhtadi tidak termasuk golongan
mereka walaupun dia imam kaum muslimin. Ini dalam pemahaman mereka.Ikhwanul
Muslimin juga demikian yg termasuk tandhim mereka adl Ikhwanul Muslimin dan
yang tidak masuk maka bukan Ikhwanul Muslimin walaupun orang itu adl alim dalam
Islam.
Cukup sikap ta’ashshub ini menjadi dalil bahwa mereka
telah mengeluarkan diri-diri mereka sendiri dari jama’ah kaum muslimin. Karena
jama’ah kaum muslimin tidak menganggap bahwa hidayah hanya sampai kepada mereka
saja. Dan manhaj mereka adl manhaj yg paling luas krn mereka tidak mencap tiap
orang yg tidak sefaham dgn mereka sebagai orang non muslim. Tapi mereka masih
mengakui bahwa mereka adl kaum muslimin dan mengharapkan agar dia mendapat
hidayah. Meskipun orang itu mengkafirkan mereka mereka tetap tidak membalasnya
dgn mengkafirkannya pula. Maka manhaj Firqatun Najiyah adl manhaj yg paling
luas dalam hal ini. Wallahu A’lam.
9. Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i hafidhahullah,
Setelah membawakan pendirian beliau terhadap Ikhwanul
Muslimin beliau berkata: Adapun Jama’ah tabligh silakan engkau membaca apa yg
dituturkan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Al Washshabi ia berkata:
1. Mereka mengamalkan hadits-hadits dla’if bahkan maudlu’
serta Laa Ashla Lahu .
2. Tauhid mereka penuh dgn bid’ah bahkan dakwah mereka
berdasarkan bid’ah. Karena dakwah mereka berdasarkan Al Faqra yaitu khuruj .
Dan ini diharuskan di tiap bulan 3 hari tiap tahun 40 hari dan seumur hidup 4
bulan dan tiap pekan 2 jaulah..jaulah pertama di Masjid yg didirikan shalat
padanya dan yg kedua berpindah-pindah. Di tiap hari ada 2 halaqah halaqah
pertama di masjid yg didirikan shalat padanya yg kedua di rumah. Mereka tidak
senang kepada seseorang kecuali bila dia mengikuti mereka. Tidak diragukan lagi
bahwa ini adl bid’ah dalam agama yg tidak diperbolehkan Allah Ta’ala.
3. Mereka berpendapat bahwa dakwah kepada tauhid akan
memecah belah ummat saja.
4. Mereka berpendapat bahwa dakwah kepada sunnah juga
memecah belah ummat.
5. Pemimpin mereka berkata dgn tegas bahwa: Bid’ah yg
bisa mengumpulkan manusia lebih baik daripada sunnah yg memecah belah manusia.
6. Mereka menyuruh manusia utk tidak menuntut ilmu yg
bermanfaat secara isyarat atau terang-terangan.
7. Mereka berpendapat bahwa manusia tidak bisa selamat
kecuali dgn cara mereka. Dan mereka membuat permisalan dgn perahu Nabi Nuh
‘alaihis salam siapa yg naik akan selamat dan siapa yg enggan akan hancur.
Mereka berkata: Sesungguhnya dakwah kita seperti perahu Nabi Nuh. Ini
saya dengar dgn telinga saya sendiri di Urdun dan Yaman.
8. Mereka tidak menaruh perhatian terhadap tauhid
Uluhiyyah dan Asma` was Sifat.
9. Mereka tidak mau menuntut ilmu dan berpendapat bahwa
waktu yg digunakan utk itu hanya sia-sia belaka.
{Dinukil dari kutaib Hadzihi Da’watuna wa ‘Aqidatuna
Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi’i hafidhahullah hal. 15-17}Sumber: Buletin
Islamy Al Manhaj edisi VI/1419 H/1998 M
sumber : file chm Darus Salaf 2
sumber : file chm Darus Salaf 2
No comments:
Post a Comment