73 FIRQAH UMAT
"Diriwayatkan
oleh Imam Thabrani, ”Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di tangan-Nya, akan
berpecah umatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk Syurga dan yang lain masuk
Neraka.” Bertanya para Sahabat: “Siapakah (yang tidak masuk Neraka) itu Ya
Rasulullah?” Nabi menjawab: “Ahlussunnah wal Jamaah.”
Mu’awiyah Ibnu Abu Sofyan meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam masalah agamanya terbagi menjadi 72 golongan dan dari umat ini (Islam) akan terbagi menjadi 73 golongan, seluruhnya masuk neraka, satu golongan yang akan masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang mengikuti hawa nafsunya seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak memisakan anggota tubuh, daging, pembuluh darah, maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya. Wahai orang Arab! Jika kamu tidak bangkit dan mengikuti apa yang dibawa Nabimu…” HR.Musnad Imam Ahmad
Umat Islam terpecah menjadi 7 golongan besar iaitu:-
1. Mu'tazilah, yaitu kaum yang mengagungkan akal fikiran dan bersifat filosofis, aliran ini dicetuskan oleh Washil bin Atho (700-750 M) salah seorang murid Hasan Al Basri.
Mu’tazilah memiliki 5 ajaran utama, yakni:
Mu’awiyah Ibnu Abu Sofyan meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam masalah agamanya terbagi menjadi 72 golongan dan dari umat ini (Islam) akan terbagi menjadi 73 golongan, seluruhnya masuk neraka, satu golongan yang akan masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang mengikuti hawa nafsunya seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak memisakan anggota tubuh, daging, pembuluh darah, maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya. Wahai orang Arab! Jika kamu tidak bangkit dan mengikuti apa yang dibawa Nabimu…” HR.Musnad Imam Ahmad
Umat Islam terpecah menjadi 7 golongan besar iaitu:-
1. Mu'tazilah, yaitu kaum yang mengagungkan akal fikiran dan bersifat filosofis, aliran ini dicetuskan oleh Washil bin Atho (700-750 M) salah seorang murid Hasan Al Basri.
Mu’tazilah memiliki 5 ajaran utama, yakni:
1.
Tauhid. Mereka berpendapat :
o Sifat Allah ialah dzatNya itu sendiri
o al-Qur'an ialah makhluk
o Allah di alam akhirat kelak tak terlihat mata manusia. Yang
terjangkau mata manusia bukanlah Ia
2. Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa Allah SWT akan memberi imbalan pada
manusia sesuai perbuatannya
3. Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah takkan ingkar janji: memberi pahala
pada muslimin yang baik dan memberi siksa pada muslimin yang jahat
4. Posisi di antara 2
posisi. Ini dicetuskan Wasil bin Atha yang membuatnya
berpisah dari gurunya, bahwa mukmin berdosa besar, statusnya di antara mukmin
dan kafir, yakni fasik
5. Amar ma’ruf (tuntutan
berbuat baik) dan nahi munkar (mencegah perbuatan yang tercela). Ini lebih banyak berkaitan dengan hukum/fikih
Aliran Mu’tazilah berpendapat dalam masalah qada
dan qadar, bahwa manusia sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Manusia
dihisab berdasarkan perbuatannya, sebab ia sendirilah yang menciptakannya
Golongan Mu'tazilah pecah menjadi 20 golongan
2. Syiah, yaitu kaum yang mengagung-agungkan Sayyidina Ali Kw, mereka tidak mengakui khalifah Rasyidin yang lain seperti Khlifah Sayyidina Abu Bakar, Sayidina Umar dan Sayyidina Usman bahkan membencinya. Kaum ini di sulut oleh Abdullah bin Saba, seorang pendeta yahudi dari Yaman yang masuk islam. Ketika ia datang ke Madinah tidak mendapat perhatian dari khalifah dan umat islam lainnya sehingga ia menjadi jengkel. Golongan Syiah pecah menjadi 22 golongan dan yang paling parah adalah Syi'ah Sabi'iyah
Golongan Mu'tazilah pecah menjadi 20 golongan
2. Syiah, yaitu kaum yang mengagung-agungkan Sayyidina Ali Kw, mereka tidak mengakui khalifah Rasyidin yang lain seperti Khlifah Sayyidina Abu Bakar, Sayidina Umar dan Sayyidina Usman bahkan membencinya. Kaum ini di sulut oleh Abdullah bin Saba, seorang pendeta yahudi dari Yaman yang masuk islam. Ketika ia datang ke Madinah tidak mendapat perhatian dari khalifah dan umat islam lainnya sehingga ia menjadi jengkel. Golongan Syiah pecah menjadi 22 golongan dan yang paling parah adalah Syi'ah Sabi'iyah
3. Khawarij, yaitu kaum yang sangat
membenci Sayyidina Ali Kw, bahkan mereka mengkafirkannya. Salah satu ajarannya
Siapa orang yang melakukan dosa besar maka di anggap kafir. Golongan Khawarij
Pecah menjadi 20 golongan
4. Murjiah.
·
Al-Murji’ah meyakini
bahwa seorang mukmin cukup hanya mengucapkan “Laailahaillallah” saja dan ini
terbantah dengan pernyataan hadits bahwa dia harus mencari dengan hal itu wajah
Allah, dan orang yang mencari tentunya melakukan segala sarananya dan
konsekuensi-konsekuensi pencariannya sehingga dia mendapat kan apa yang dia
cari dan tidak cukup hanya mengucapkan saja. Jadi menurut al-murji’ah bahwa
cukup mengucapkan “Laailahaillallah” dan setelah itu dia berbuat amal apa saja
tidak akan mempengaruhi keimanannya, maka ini jelas bertentangan dengan hadits
“dia mencari dengan itu wajah Allah”, maka ini adalah bentuk kesesatan
al-murji’ah
· Al-Mu’tazilah dan Al-Khawarij meyakini bahwa seorang yang
melakukan dosa-dosa besar kekal didalam api neraka, dan ini terbantah dengan
sabda Rasulullah “sesungguhnya Allah mengharamkan atas api neraka orang yang
mengucapkan Laailahaillallah”. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bahwasanya
pengharaman api neraka membakar orang-orang yang mengucapkan “Laailahaillallah”
itu ada dua, pertama pengharaman secara mutlak dan ini bagi orang yang
mengucapkan “Laailahaillallah” dengan mendatangkan seluruh syarat-syaratnya,
konsekuensi-konsekuensinya dan kandungan-kendungannya sehingga dia terlepas
dari syirik besar, syirik kecil dan perbuatan-perbuatan dosa besar, kalaupun dia
terjatuh kepada perbuatan dosa maka dia bertaubat dan tidak terus menerus
diatasnya, maka orang yang sempurna tauhidnya seperti ini diharamkan api neraka
untuk membakarnya secara mutlak, yakni dia tidak disentuh oleh api neraka sama
sekali. Kemudian yang kedua, yaitu pengharaman yang tidak mutlak dan bersifat
kurang, yang dimaksud yaitu pengharaman untuk kekal didalam api neraka, ini
bagi orang-orang yang kurang tauhidnya sehingga dia terjatuh kedalam syirik
kecil atau dosa-dosa besar yang dia terus menerus didalamnya, maka orang yang
demikian ini diharamkan atas api neraka untuk membakarnya dalam jangka waktu
yang kekal selama dia belum mengugurkan tauhidnya ketika didunia. Oleh karena
itu pendapat al-mu’tazilah dan al-khawarij yang menyatakan bahwa pelaku dosa
besar kekal didalam api neraka, ini adalah pendapat yang bertentangan dengan
sunnah Rasulullah
· Tidak ada dzikir yang lebih utama didunia ini kecuali
“Laailahaillallah”
· Salah satu sebab dikabulkannya doa adalah dengan menggunakan sifat
Allah dan nama-Nya, secara khusus memanggil Allah dengan uluhiyah-Nya, meminta
dan berdoa kepada Allah dengan menyebutkan rububiyah-Nya.
“Laailahaillallah” merupakan dzikir dan doa, disebut dengan doa
karena orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” mengharapkan ridha Allah dan
ingin sampai kepada surga-Nya
Golongan Murjiah pecah menjadi 5 golongan
5. Najariyah, Kaum yang menyatakan perbuatan manusia adalah mahluk, yaitu dijadikan Tuhan dan tidak percaya pada sifat Allah yang 20. Golongan Najariyah pecah menjadi 3 golongan
Golongan Murjiah pecah menjadi 5 golongan
5. Najariyah, Kaum yang menyatakan perbuatan manusia adalah mahluk, yaitu dijadikan Tuhan dan tidak percaya pada sifat Allah yang 20. Golongan Najariyah pecah menjadi 3 golongan
6. Al Jabbariyah, Kaum yang berpendapat bahwa seorang hamba
adalah tidak berdaya apa-apa (terpaksa), ia melakukan maksiyat semata-mata
Allah yang melakukan Golongan Al Jabbariyah pecah menjadi 1 golongan
7. Al Musyabbihah / Mujasimah, kaum yang menserupakan pencipta yaitu Allah dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi. Golongan Al Musyabbihah / Mujasimah pecah menjadi 1 golonganDan satu golongan yang selamat adalah Ahli Sunnah Wal Jama'ah.
Ahli Sunnah wal Jama'ah.
1. Pengertian.
Secara etimologi Ahli adalah kelompok/keluarga/pengikut. Sunah adalah perbuatan-perbuatan Rasulullah yang diperagakan beliau untuk menjelaskan hukum-hukum Al Qur'an yang dituangkan dalam bentuk amalan. Al Jama'ah yaitu Al Ummah ( Al Munjid) yaitu sekumpulan orang-orang beriman yang di pimpin oleh imam untuk saling bekerjasama dalam hal urusan yang penting.
Menurut istilah Ahli Sunah wal Jama'ah adalah sekelompok orang yang mentaati sunah Rasulullah secara berjama'ah, atau satu golongan umat islam di bawah satu komando untuk urusan agama islam sesuai dengan ajaran Rasulullah dan para sahabatnya.
2.Syarat terbentuknya Al Jama'ah.
Secara singkat telah diterangkan oleh Sayyidina Umar RA: " Tidak ada islam kecuali dengan jama'ah, Tidak ada jama'ah kecuali dengan imam, Tidak ada imam kecuali dengan Bai'at, Tidak ada bai'at kalau tidak ada taat.
Dan bai'at bukanlah syahadat, sebagaimana yang diyakini oleh mereka yang salah, dan apalagi dengan pengkafiran diluar kelompok tersebut.
3. Terpeliharanya Islam.
Dalam masa-masa kerusakan umat Islam, Allah menunjukkan kasih sayangnya dengan membangkitkan para mujadidnya setiap 100 tahun sekali yang meluruskan kembali pemahaman ajaran Rasul sesuai dengan kehendak pemahaman mereka saat itu hingga turunnya masa Imam Mahdi."
7. Al Musyabbihah / Mujasimah, kaum yang menserupakan pencipta yaitu Allah dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi. Golongan Al Musyabbihah / Mujasimah pecah menjadi 1 golonganDan satu golongan yang selamat adalah Ahli Sunnah Wal Jama'ah.
Ahli Sunnah wal Jama'ah.
1. Pengertian.
Secara etimologi Ahli adalah kelompok/keluarga/pengikut. Sunah adalah perbuatan-perbuatan Rasulullah yang diperagakan beliau untuk menjelaskan hukum-hukum Al Qur'an yang dituangkan dalam bentuk amalan. Al Jama'ah yaitu Al Ummah ( Al Munjid) yaitu sekumpulan orang-orang beriman yang di pimpin oleh imam untuk saling bekerjasama dalam hal urusan yang penting.
Menurut istilah Ahli Sunah wal Jama'ah adalah sekelompok orang yang mentaati sunah Rasulullah secara berjama'ah, atau satu golongan umat islam di bawah satu komando untuk urusan agama islam sesuai dengan ajaran Rasulullah dan para sahabatnya.
2.Syarat terbentuknya Al Jama'ah.
Secara singkat telah diterangkan oleh Sayyidina Umar RA: " Tidak ada islam kecuali dengan jama'ah, Tidak ada jama'ah kecuali dengan imam, Tidak ada imam kecuali dengan Bai'at, Tidak ada bai'at kalau tidak ada taat.
Dan bai'at bukanlah syahadat, sebagaimana yang diyakini oleh mereka yang salah, dan apalagi dengan pengkafiran diluar kelompok tersebut.
3. Terpeliharanya Islam.
Dalam masa-masa kerusakan umat Islam, Allah menunjukkan kasih sayangnya dengan membangkitkan para mujadidnya setiap 100 tahun sekali yang meluruskan kembali pemahaman ajaran Rasul sesuai dengan kehendak pemahaman mereka saat itu hingga turunnya masa Imam Mahdi."