Saturday, July 13, 2013

Bolehkah?



Masih Makan-Minum Ketika Imsak, Bolehkah?

Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdillah bin Baz –pernah berkhidmat sebagai ketua Al Lajnah Ad Da-imah (Ahli Jawatankuasa fatwa di Saudi Arabia)- pernah ditanya, “Beberapa organisasi dan yayasan membagi-bagikan Jadual Imsakiyah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Jadual ini khusus berisi waktu-waktu shalat. Namun dalam jadual tersebut ditetapkan bahwa waktu imsak (menahan diri dari makan dan minum, -pen) adalah 15 minit sebelum adzan shubuh. Apakah seperti ini memiliki dasar dalam ajaran Islam? “

Syaikh rahimahullah menjawab:
Saya tidak mengetahui adanya dalil tentang penetapan waktu imsak 15 menit sebelum adzan shubuh. Bahkan yang sesuai dengan dalil Al Qur’an dan As Sunnah, imsak (yaitu menahan diri dari makan dan minum, -pen) adalah mulai terbitnya fajar (masuknya waktu shubuh). Dasarnya firman Allah Ta’ala,

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (QS. Al Baqarah: 187) 
Juga dasarnya adalah sabda Nabi
 shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الفَجْرُ فَجْرَانِ ، فَجْرٌ يُحْرَمُ الطَّعَامُ وَتَحِلُّ فِيْهِ الصَّلاَةُ ، وَفَجْرٌ تُحْرَمُ فِيْهِ الصَّلاَةُ (أَيْ صَلاَةُ الصُّبْحِ) وَيَحِلُّ فِيْهِ الطَّعَامُ
Fajar ada dua macam: [Pertama] fajar diharamkan untuk makan dan dihalalkan untuk shalat (yaitu fajar shodiq, fajar masuknya waktu shubuh, -pen) dan [Kedua] fajar yang diharamkan untuk shalat shubuh dan dihalalkan untuk makan (yaitu fajar kadzib, fajar yang muncul sebelum fajar shodiq, -pen).” (Diriwayatakan oleh Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro no. 8024 dalam “Puasa”, Bab “Waktu yang diharamkan untuk makan bagi orang yang berpuasa” dan Ad Daruquthni dalam “Puasa”, Bab “Waktu makan sahur” no. 2154. Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim mengeluarkan hadits ini dan keduanya menshahihkannya sebagaimana terdapat dalam Bulughul Marom)

Dasarnya lagi adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ بِلاَلاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ
Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum.” (HR. Bukhari no. 623 dalam Adzan, Bab “Adzan sebelum shubuh” dan Muslim no. 1092, dalam Puasa, Bab “Penjelasan bahwa mulainya berpuasa adalah mulai dari terbitnya fajar”).

 Seorang periwayat hadits ini mengatakan bahwa Ibnu Ummi Maktum adalah seorang yang buta dan beliau tidaklah mengumandangkan adzan sampai ada yang memberitahukan padanya “Waktu shubuh telah tiba, waktu shubuh telah tiba. 

Hanya Allah lah yang memberi taufik.
Disadur dari Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 15/281-282, Mawqi’ Al Ifta’, Asy Syamilah 

Penerjemah: Muhammad Abduh Tuasikal
 
(rumaysho.com)

Friday, July 12, 2013

Puasa memanjangkan umur



Semua agama menganjurkan pentingnya berpuasa bagi penganutnya. Dan ternyata, ritual ini tidak semata-mata anjuran yang tak berdasar, melainkan memiliki kesan kesehatan yang dahsyat. Berpuasa selama satu atau dua hari dalam seminggu boleh melindungi diri dari penyakit Alzheimer, Parkinson dan penyakit otak lainnya. Kebanyakan orang dewasa mamerlukan sekitar 2000 kalori sehari. Kalori ini diperlukan untuk menghasilkan tenaga atau glikogen. Ketika tubuh mengubah makanan menjadi tenaga, tubuh menciptakan banyak produk sampingan yang tidak diperlukan, salah satunya adalah radikal bebas. "Radikal bebas akan menyerang protein, DNA, inti sel, membran sel, serta boleh merusak semua molekul yang berbeza dalam sel," kata peneliti, Mark Mattson, ilmuwan dari National Institute on Aging di Baltimore, Amerika Serikat. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh team dari National Institute on Ageing menegaskan bahwa radikal bebas ini boleh dihilangkan dengan cara berpuasa.

Puasa akan membersihkan tubuh, menekan pengeluaran insulin, serta mengurangi keinginan untuk memakan gula. Akhirnya, tubuh membakar cadangan gula yang disimpan atau glikogen sehingga hanya sedikit insulin yang diperlukan untuk membantu tubuh mencerna makanan. Sedikit insulin ini akan membuat pankreas beristirahat.

Dalam presentasinya pada pertemuan American Association for the Advancement of Science di Vancouver, Dr Mattson menjelaskan penelitiannya terhadap tikus yang diberi makan setiap hari. Dibandingkan dengan tikus yang diberi makan normal setiap hari, tikus yang sangat dibatasi supan makanannya memiliki lebih sedikit penyakit.

Mattson mengatakan penemuan tersebut menjanjikan bahwa manusia juga boleh mengambil manfaat yang sama dari puasa. Puasa memiliki banyak manfaat, dari meningkatkan regulasi glukosa yang boleh melindungi tubuh dari diabetes, hingga menurunkan tekanan darah. Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa puasa memiliki kesan yang sangat bermanfaat bagi otak, melindungi diri dari penyakit Alzheimer, Parkinson dan stroke.

Puasa juga boleh memperpanjang umur karena sedikit makan mengirim pesan ke sel-sel tubuh agar menggunakan tenaga dengan lebih efisien. "Ketika terkena stres ringan, sel tubuh menduga bahwa hal ini akan terjadi lagi. Jadi sel tubuh akan mempersiapkan diri ketika suatu waktu menghadapi stres berupa kurangnya makanan," kata Mattson dalam majalah The Telegraph. Tapi Dr Naomi Neufeld, endokrinolog di UCLA, khawatir bahwa puasa penuh boleh berbahaya.

Setelah beberapa hari pertama berpuasa, tubuh akan menggunakan semua glukosa yang disimpan untuk membuat tenaga. Dan kemudian akan menggunakan sumber-sumber lain, termasuk lemak dan otot. Menurut Dr Neufeld, jaringan utama yang menjadi target jangka panjang puasa adalah otot, karena otot memiliki asam amino yang boleh diubah menjadi glukosa dengan segera.

Dengan cara itu, otak tidak pernah kekurangan glukosa yang diperlukan. "Masalahnya, ketika otot rusak, protein yang berbahaya dilepaskan. Protein ini terdiri dari nitrogen dan terlalu banyak nitrogen dalam tubuh boleh menjadi racun bagi ginjal dan hati," kata Dr Neufeld.