Thursday, January 31, 2013

Da’i Tukang Dongeng



Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada penutup para rasul, kepada para keluarga dan sahabat beliau.
Sidang pembaca yang dimuliakan Allah ta’ala, sungguh fenomena yang teramat menyedihkan tatkala kita melihat berbagai media cetak lebih mengedepankan kisah-kisah, hikayat-hikayat yang validitasnya patut dipertanyakan sebagai bahan dakwah ke masyarakat. Tidak hanya di media massa, di lapangan dakwah pun, ceramah para da’i sering kita temui lebih sering dipenuhi kisah-kisah dongeng dan digunakan sebagai dalil, bahkan di satu kesempatan seorang ustadz penceramah selama satu jam lebih berceramah dengan berdalilkan kisah tanpa sedikitpun menyebut ayat Al Quran dan hadits nabi!
Sidang pembaca yang dirahmati Allah ta’ala, meski tujuan mereka baik, tapi ekses dari penyampaian kisah-kisah tersebut sebenarnya adalah memalingkan manusia dari Al Quran dan sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apakah kita tidak tahu bahwa Allah ta’ala mengingatkan kita untuk mempergunakan Al Quran ketika mendakwahi?!
Banyak ayat-ayat Allah yang mensiyalir akan hal itu. Allah ta’ala berfirman,
فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ (٤٥)
Maka beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku. (Qaaf: 45).
فَلا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا (٥٢)
Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan Jihad yang besar. (Al Furqan: 52).
إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ (٩١)وَأَنْ أَتْلُوَ الْقُرْآنَ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَقُلْ إِنَّمَا أَنَا مِنَ الْمُنْذِرِينَ (٩٢)
Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini (Mekah) yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang beragama Islam. Dan supaya aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk, sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: “Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan. (An Naml: 91-92).
Saudaraku, sidang pembaca yang dirahmati Allah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya banyak menyampaikan kisah-kisah ketika berdakwah merupakan perkara baru yang tidak berdalil!! Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar bahwasanya beliau mengatakan,
لم يُقَص – بضم الياء وفتح القاف – على عهد النبي صلى الله عليه وسلم ولا عهد أبي بكر ولا عهد عمر ولا عهد عثمان إنما كان القصص حيث كانت الفتنة
“Kisah tidak pernah disampaikan di zaman Abu Bakr, tidakpula di zaman ‘Umar dan ‘Utsman. Kisah hanya disampaikan ketika fitnah tersulut.”[1]
Mengapa Berdakwah dengan Dongeng?
Saudaraku tercinta, sidang pembaca yang dimuliakan Allah. Pertanyaannya, apakah motif yang mendorong para da’i mengganti ayat-ayat Al Quran dan hadits nabi dengan membawakan kisah-kisah ketika berdakwah? Berikut beberapa motif yang mengakibatkan hal tersebut.
* Minimnya kemampuan para da’i dalam berdalil dengan ayat Al Quran dan hadits nabi yang shahih.
Anda dapat melihat para da’i tersebut, imma mereka tidak mampu menghafalnya atau tidak mampu bagaimana berdalil dengannya (beristidlal)! ‘Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu pernah membicarakan perihal mereka,
«أعيتهم الاحاديث أن يحفظوها….»
Hadits-hadits melemahkan mereka sehingga mereka tidak mampu menghafalnya.[2]
Ketahuilah mereka tidak mampu menghafalnya karena Al Quran sangat berat dan agung sebagaimana firman-Nya,
إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلا ثَقِيلا (٥)
Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. (Al Muzammil: 5).
Demikianlah para da’i tukang dongeng, mereka tidak mampu memikulnya, karena harus dihafal dan ditilawahi dengan benar, tidak hanya itu, juga harus digunakan sebagai dalil dengan metode yang tepat. Berbeda dengan kisah yang sering mereka bawakan, jika kisah-kisah tersebut direkayasa sedemikian rupa, mereka berpikir siapa kiranya yang akan mengoreksi mereka ?
* Ingin tenar dan menarik perhatian manusia.
Sahabat Tamim ad Daari pernah berkata kepada ‘Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhuma,
دعنى ادع الله وأقص واذكَّر الناس
Biarkan saya, saya berdo’a kepada Allah, membawakan kisah dan mengingatkan manusia.
‘Umar menolak dan tatkala Tamim ad Daari mengulangi permintaannya, ‘Umar menjawab,
أنت تريد أن تقول انا تميم الداري فاعرفوني!!
Saya tidak akan mengijinkanmu, karena engkau ingin mengatakan kepada manusia, Wahai manusia, saya Tamim ad Daari, kenalilah diriku!![3]
Abul Fadhl Al ‘Iraqi rahimahullah mengatakan,
فانظر توقف عمر في اذنه في حق رجل من الصحابة يعني تميماً الداري الذين كل واحد منهم عدل مؤتمن واين مثل تميم في التابعين ومن بعدهم؟
Lihatlah bagaimana ‘Umar tidak mengijinkan seorang sahabat, Tamim ad Daari, padahal status setiap sahabat adalah adil dan tepercaya. Bagaimana kiranya dengan tabi’in dan generasi setelahnya?![4]
* Memenuhi pesan sponsor dan keinginan mayoritas orang awam
Jiwa yang lemah gemar akan kisah dan hikayat karena kelemahannya untuk menerima nasehat, peringatan, perintah dan larangan yang berlandaskan dalil, apatah lagi diharapkan untuk mengenal halal dan haram. Tatkala para da’i pendongeng takjub akan kuantitas khalayak yang memperhatikan, maka mereka pun beranggapan alangkah baiknya pada momen tersebut menambah kisah-kisah aneh yang lain!!
Tatkala disebutkan perihal Maimun, seorang pendongeng, Abul Malih rahimahullah mengatakan,
لا يخطئ القاص ثلاثاً: إما ان يُسَمِّنَ قوله بما يَهْزُل دينه واما ان يعجب بنفسه واما ان يأمر بما لا يفعل
Tiga hal yang benar terdapat dalam diri seorang pendongeng, yaitu dia memperbanyak perkataannya dengan sesuatu yang mengerdilkan agamanya; takjub akan diri sendiri; dan memerintah manusia untuk mengerjakan sesuatu yang justru tidak dilakukannya.[5]
* Tipudaya setan
Benar, setan telah menghias-hiasi metode ini sehingga para da’i tertarik. Anda dapat menjumpai para da’i yang menggunakan metode ini menyebarluaskan semua kisah aneh yang dipenuhi kebatilan karena terkesan akan kisah tersebut. Akhirnya mereka dengan mudah berdusta, bahkan dengan tindakan tersebut mereka dapat digolongkan sebagai manusia yang paling pendusta! As Suyuthi rahimahullah dalam kitabnya Tahdzirul Khawwash, telah menyebutkan beberapa golongan pendusta tersebut. Beliau mengatakan,
قال الامام احمد بن حنبل رحمه الله تعالى: «اكذب الناس القصاص والسُّؤَال» – بضم السين وفتح الهمزة مشددة – أي الذين يسألون الناس اموالهم فيخترعون القصص ليتصدقوا عليهم
Imam Ahmad in Hambal rahimahullah mengatakan, “Manusia pendusta yang paling parah adalah tukang dongeng dan pengemis. Mereka itulah golongan yang meminta-minta harta manusia dengan merekayasa berbagai kisah agar diberi sedekah[6].”[7]
Kerusakan yang Ditimbulkan
Banyak sekali dampak negatif yang timbul dari perbuatan da’i-da’i yang menjadikan hikayat sebagai bahan dakwahnya. Diantaranya adalah:
* Dengan berbagai kisah dan hikayah tersebut, para da’i tukang dongeng justru memalingkan kaum muslimin untuk membaca, mentadabburi, memetik ilmu, nasihat, dan petunjuk dari Al Quran dan hadits nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
* Membiasakan orang awam dengan perbuatan rekayasa, kedustaan, tidak bersikap tatsabbut (cek dan ricek), kisah yang berlebih-lebihan dan penuh khayalan yang menjerumuskan.
* Memalingkan perhatian manusia kepada para da’i tukang dongeng dan justru lari dari para ulama dan da’i yang kredibel dan kapabel. Anda dapat melihat bahwa saat ini masyarakat awam lebih senang duduk di majelis da’i-da’i tukang dongeng daripada duduk di majelis ilmu ilmiah yang dibawakan para ulama.
* Menipu mayoritas manusia karena mengira da’i tukang dongeng tersebut memiliki ilmu dan layak diminta fatwanya. Akhirnya mereka pun bertanya mengenai problematika kehidupan dan meminta fatwa kepada mereka, dan seringkali para da’i tersebut berfatwa tanpa ilmu sehingga mereka pun sesat lagi menyesatkan.
* Seringkali para da’i tukang dongeng menyampaikan berbagai kisah dan dongeng dengan berpegang pada hadits-hadits palsu dan lemah. Padahal, perbuatan ini merupakan dosa besar.
* Memalingkan manusia dari kisah-kisah yang tertera dalam Al Quran, yang telah dinyatakan oleh Allah sebagai kisah terbaik. Allah ta’ala berfirman,
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ (٣)
Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui. (Yusuf: 3).
* Kerusakan terbesar yang diperbuat oleh para da’i tersebut adalah sikap mereka terhadap kisah para nabi. Dengan gampangnya mereka memberi tambahan cerita sehingga menyifati para nabi dengan berbagai sifat yang tidak pantas.
* Terkadang para da’i tersebut menyampaikan berbagai kejadian fitnah yang terjadi di antara para sahabat ridwanullahi ‘alaihim ajma’in. Tidak sedikit mereka mencaci dan melanggar kehormatan para sahabat, padahal kewajiban kita kaum muslimin untuk menahan diri, tidak berkomentar negatif mengenai segala fitnah yang terjadi di antara para sahabat.
Akhir kata
Saudaraku, anda telah mengetahui bahwa sebenarnya para da’i pendongeng tersebut justru berbuat buruk terhadap Islam. Bahaya yang ditimbulkan teramat besar bagi kaum muslimin. Maka kita berkewajiban memegang teguh Al Quran dan hadits, memotivasi kaum muslimin yang lain untuk memperhatikan para ulama rabbani, mendorng mereka untuk menuntut ilmi, dan bukan memalingkan pandangan kepada para da’i pendongeng tersebut. Kita wajib waspada terhadap da’i-da’i pendongeng dan memperingatkan umat akan dampak yang ditimbulkan oleh mereka.
Hanya kepada Allah semata kami memohon untuk memberikan taufik-Nya agar kaum muslimin mampu melaksanakan segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan bagi diri mereka. Walhamdu lillahi rabbil ‘alamin.
Diterjemahkan dari artikel Dr. Salim ath Thawil, “Dzammul Qashshashin” dengan beberapa penyesuaian.
Penerjemah: Muhammad Nur Ichwan Muslim

Wednesday, January 30, 2013

SI BUTA DAN WANITA JELITA



Karena Do’a, Si Buta Yang Papa Mendapatkan Wanita Yang Sangat Cantik Jelita
Kisah ajaib ini, terjadi pada seorang buta lagi miskin yang dicampakkan oleh kaum wanita. Lalu dia berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Allah pun mengabulkan do’anya dengan gadis yang paling cantik di antara mereka. Kisah ini disebutkan oleh Syaikh Abdul ‘Aziz al-‘Aql dalam muhadarahnya yang berjudulQashash wa ‘Ibar. Kisah nyata ini terjadi pada salah seorang kerabat Syaikh sendiri.
Syaikh Abdul Aziz mengatakan, “Diantara kisah yang pernah saya alami adalah seseorang dari famili saya yang hafal al-Qur’an, dan yang shalih. Saya mengenalnya dan kami mencintainya ketika kami masih kanak-kanak. Orang tadi ahli bersilaturahim dan selalu beristiqamah untuk taat kepada Allah. Dan dia adalah orang yang buta. Pada suatu hari, dia berkata kepada saya, “Hai anakku -waktu itu saya berumur 16 atau 17 tahun- kenapa kamu tidak menikah?” Saya jawab, “Hingga Allah memberi saya rizqi.” Dia berkata, “Wahai putraku, bersikap jujurlah kepada Allah, ketuklah pintu Allah, dan berharaplah, pintu kelapangan akan terbuka.” Kemudian dia berkata kepada saya, “Duduklah wahai putraku, aku akan menceritakan kepadamu, apa yang pernah aku alami dulu.”
Dia melanjutkan, “Saya dulu benar-benar miskin, ibu dan bapakku adalah orang miskin, kami semua sangat miskin, aku sendiri semenjak dilahirkan sudah menjadi orang yang buta, pendek dan papa. Segala sifat yang tidak disukai wanita ada padaku. Kemudian aku sangat menginginkan seorang wanita, akan tetapi kepada Allah aku tumpahkan seluruh keprihatinanku, karena dengan kondisiku yang seperti itu, akan sulit rasanya untuk mendapatkan seorang istri. Aku mendatangi ayahku kemudian mengatakan, “Wahai ayah, aku ingin menikah.” Maka ayahku mentertawakanku. Aku memahami bahwa tertawanya ayah adalah sebagai isyarat agar aku berputus asa dan melupakan keinginanku untuk menikah bahkan ayahku sempat mengatakan, “Apakah engkau gila nak? Siapa yang mau mengambilmu sebagai menantu? Pertama, kamu buta. Kedua, kita semua adalah orang yang sangat miskin. Sadarlah nak! Tidak ada jalan untuk itu.
Sebenarnya, dengan kata-katanya itu ayah telah membunuhku. Waktu itu aku berumur kira-kira 24 atau 25 tahun. Lalu akupun pergi menemui ibuku. Mengadukan perihalku, barangkali ia dapat membujuk ayahku. Hampir saja aku menangis, ketika ibuku juga mengucapkan kata-kata seperti yang diucapkan oleh ayah. Dia mengatakan, “Anakku, kamu akan nikah?! Apakah kamu tidak waras nak?! Siapa wanita yang mau sama kamu?! Daimana kamu mendapatkan harta?! Kamu tahu sendiri, bahwa kita semuanya ini sangat membutuhkan sedikit harta untuk bertahan hidup. Kemudian kamu juga jangan lupa, bahwa hutang kita telah menumpuk.” Aku tidak berputus asa, kuulangi lagi usahaku untuk memahamkan ayah dan ibuku. Akan tetapi sikap dan jawaban mereka tetap tidak berubah. Pada suatu malam, aku berkata, “Mengapa aku tidak mengadukan hal ini pada Tuhanku yang Maha Pengasih dan Penyayang? Mengapa aku merengek-rengek dihadapan ayah dan ibu yang memang tidak mampu melakukan apa-apa? Mengapa aku tidak mengetuk pintu ilahi yang Maha Kuasa dan Perkasa?” Lalu akupun shalat diakhir malam sebagaimana kebiasaanku. Aku mengangkat tangan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan aku katakan diantara do’aku,
Ya Allah, ya Tuhanku, mereka mengatakan kalau aku miskin padahal Engkaulah yang membuat aku miskin. Mereka mengatakan kalau aku buta, padahal Engkaulah yang mengambil penglihatanku. Mereka mengatakan kalau aku adalah jelek dan buruk, padahal Engkaulah yang menciptakan aku. Ilahi, Tuhanku, Tuanku dan Penolongku, tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau, Engkau mengetahui apa yang ada didalam jiwaku. Engkau mengetahui keinginanku untuk menikah, dan aku tidak ada daya dan upaya untuk itu. Ayah dan ibuku menyatakan tidak sanggup. Ya Allah, mereka memang tidak sanggup dan tidak mampu. Aku memahami kondisi mereka. Tetapi Engkau adalah Maha Mulia dan Perkasa yang tidak terkalahkan oleh apapun. Ilahi, kumohon satu rahmat dari rahmat-Mu. Wahai Tuhan yang Maha Mulia, Maha Pengasih dan Penyayang, berikanlah kepadaku dengan segera seorang istri yang penuh berkah, shalihah, dan cantik jelita. Yang menenangkan hatiku dan yang menyatukan jiwaku.
Aku berdo’a sementara kedua mataku, mengucurkan air mata dan hatiku menangis merendah dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena aku shalat malam diawal waktu, maka akupun mengantuk. Ketika aku tertidur, aku bermimpi seolah-olah aku berada disebuah tempat yang sangat panas. Sepertinya ada kobaran api yang sangat dahsyat. Tidak lama setelah itu, aku melihat ada satu kemah yang turun dari langit. Kemah yang sangat indah mempesona, belum pernah aku melihat sebelumnya. Hingga kemah itupun turun diatasku dan memayungiku. Bersamaan dengan itu, ada hawa dingin yang aku tidak mampu menceritakannya karena benar-benar membawa sebuah kedamaian, hingga aku terbangun karena kedinginan setelah merasa kepanasan yang amat sangat. Aku terbangun dan perasaanku sangat senang dengan mimpi tersebut. Dipagi yang buta aku pergi menemui seorang alim yang dapat menafsiri mimpi.
Maka setelah aku ceritakan apa yang kualami dalam mimpi itu, seorang alim tersebut mengatakan kepadaku, “Hai anakku, engkau sudah menikah, jika tidak, mengapa kamu tidak menikah?” Maka saya katakan, “Tidak, demi Allah saya belum menikah.” Dia bertanya, “Mengapa engkau tidak menikah?” Kukatakan, “Demi Allah Ya Syaikh, seperti yang engku ketahui, aku adalah seorang yang buta lagi miskin, dan buruk rupa.” Dia berkata, “Hai anakku, apakah tadi malam engkau telah mengetuk pintu Tuhan mu?” Kukatakan, “Ya, aku telah mengetuk pintu Tuhan ku.” Syaikh berkata, “Pergilah wahai putraku, perhatikanlah gadis yang paling cantik dalam benakmu dan pinanglah, karena pintu itu telah terbuka untukmu. Ambillah yang terbaik apa yang ada dalam dirimu dan jangan merasa rendah dengan mengatakan, “Aku adalah seorang yang buta, maka aku akan mencari wanita yang buta pula, jika tidak maka yang begini, dan yang begitu. Tetapi perhatikanlah gadis yang terbaik, karena pintu itu telah dibuka untukmu.”
Setelah aku berfikir dalam diriku, aku memilih gadis yang dikenal sebagai gadis yang paling cantik di daerah itu disamping memiliki nasab dan keluarga yang terhormat. Maka aku mendatangi ayah, kukatakan barangkali ayah mau pergi kepada mereka guna meminang gadis itu untukku. Ayah menolak dengan keras, lebih keras dari penolakannya yang pertama. Dia benar-benar menolak secara mentah-mentah mengingat rupaku yang buruk dan kemelaratanku, apalagi gadis yang kuinginkan adalah gadis yang paling cantik di negeri itu. Maka aku pergi sendiri. Aku bertamu kepada keluarga itu, mengucapkan salam kepada mereka dan mengatakan kepada orang tuanya, “Saya menginginkan Fulanah (maksudnya putrinya).” Dia menjawab, “Kamu menginginkan putriku?” Saya jawab, “Ya.” Maka dia menjawab, “Demi Allah, ahlan wasahlan, wahai putra Fulan, selamat datang wahai pembawa Al-Qur’an, demi Allah hai putraku, kami tidak mendapatkan laki-laki yang lebih baik darimu, akan tetapi aku berharap agar putriku mau menerimanya.” Kemudian ia pergi menuju putrinya dan mengatakan, “Wahai putriku, ini Fulan datang meminangmu. Memang dia buta akan tetapi dia hafal Al-Qur’an, dia menyimpan Al-Qur’an di dalam dadanya. Apabila engkau dapat merelakannya untukmu, maka tawakkallah kepada Allah.” Sang putripun menjawab, “Sesudahmu, tidak ada hal lain wahai ayah, kami bertawakkal kepada Allah.”
Selang sepekan setelah itu, wanita cantik itupun menjadi istri bagi si buta yang miskin dengan taufik Allah dan kemudahan dariNya karena keutamaan Al-Qur’an. Walhamdulillahirabbil ‘alamin.

Tuesday, January 29, 2013

Kita Bersama Siapa di Akhirat



Allah menjadikan fitrah insan mempunyai perasaan kasih dan sayang. Perasaan ini ada pada setiap manusia yang normal. Kita sememangnya menyayangi ahli keluarga, saudara-mara, kawan yang rapat, sesiapa sahaja yang  membuat kebaikan kepada kita.

Sebenarnya perasaan kasih dan cinta ini boleh membawa seseorang itu ke syurga atau ke neraka.

Dari Anas bin Malik r.a dia berkata:

 “Ada seorang lelaki bertanya kepada Nabi saw “ Bilakah hari kiamat akan berlaku wahai Rasulullah?” baginda menjawab, “Apa yang telah kau persiapkan untuknya?” Lelaki itu menjawab, “Aku tidak mempersiapkan banyak solat, puasa, ataupun sedekah. Namun aku mencintai Allah dan RasulNya.” Maka beliau bersabda: “Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai.” ( Imam al-Bukhari dan Muslim)

Hadis Nabi saw ini menjelaskan bahawa lelaki tersebut akan bersama Rasulullah saw di syurga lantaran kasih dan cintanya kepada Allah dan Rasul walaupun amal solehnya tidak seberapa.
Hadis ini juga memberi isyarat kepada kita agar berhati-hati memilih orang untuk dicintai, dipuja dan dinyatakan taat setia kerana ia boleh membawa kepada kebinasaan di akhirat.

Dalam hadis yang lain iaiti riwayat Abdullah bin Mas’ud r.a bahawa dia berkata:

 “Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw lalu bertanya: “Ya Rasulullah, apa pendapat baginda tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun dia tidak mampu menyamai (amalan saleh) mereka?” Maka Rasulullah saw menjawab, “Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dia cintai.” ( Imam al-Bukhari dan Muslim)


Sebagai seorang mukmin yang yakin dengan hari akhirat dan yakin dengan sabda Rasulullah saw kita hendaklah meletakkan rasa cinta dan kasih kita bertunjangkan kepada iman dan Islam. Dengan kata lain kita menyintai seseorang kerana agama dan takwanya kepada Allah.

Cinta dan benci hendaklah kerana Allah SWT. Kita mencintai seseorang kerana Allah juga mencintainya lantaran keimanan dan ketaatannya kepada Allah. Kita juga hendaklah membenci seseorang kerana Allah juga membencinya disebabkan perdurhakaannya kepada Allah.


Muhasabahlah diri kita masing-masing. Siapa orang yang kita sayangi? Adakah mereka golongan yang beriman, mentauhidkan Allah dan mengabdikan diri kepada Allah atau mereka golongan yang menyekutukan Allah dan mengingkariNya?

Amat malang sekali sekiranya terdapat orang Islam tetapi mengasihi dan memuja golongan yang memusuhi Allah iaitu individu yang menyembah selain dari Allah. Lebih malang lagi si muslim tersebut akan bersama-sama pujaannya (yang mati dalam syirik) di neraka kelak sebagaimana maksud hadis Nabi saw di atas.

Kita sepatutnya menyatakan kecintaan kepada golongan yang dicintai dan diredai oleh Allah iaitu Rasulullah saw, para sahabat, para tabi’in, para ulama dan sesiapa sahaja yang beriman dan beramal soleh. Mencintai golongan ini akan memberi kebaikan kepada kita iaitu dimasukkan ke dalam syurga disebabkan keimanan dan kesolehan mereka.

Sememangnya kita tidak akan mampu menandingi amalan-amalan mereka namun disebabkan rasa cinta kepada mereka Allah dengan kemurahanNya akan menempatkan kita bersama mereka. Subhanallah!

Semoga Allah mencampakkan benih kecintaan dalam hati-hati kita agar mencintai golongan  yang dikasihi dan diredai oleh Allah SWT.

Oleh  Abuaqil Adnan

Sunday, January 27, 2013

JUNDULLAH vs KARKUN - Siri 22



Sidang pembaca yang dirahmati Allah

Oleh kerana kita sangat jauh dari zaman kenabian kerana hidup di akhir zaman maka adalah sangat perlu untuk kita memperingati hari kelahiran dan keputeraan junjungan besar Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wasallam.

Tambahan pula sebahagian umat islam sangat alert (peka) dengan tarikh lahir suami/isteri/ibubapa/anak dll,maka apatah lagi manusia yang LEBIH BESAR JASANYA DAN PENYELAMAT KITA DI AKHIRAT NANTI(DENGAN SYAFAATNYA).

Oleh itu sempena hari keputeraan Baginda SAW bagi tahun 1434 hijrah ,marilah kita menzahirkan kegembiraan dengan berselawat secara berjemaah (sepanjang tahun kita mengingati secara individu-selawat sendirian). IA JUGA MELAMBANGKAN SYIAR ISLAM.

JUNDULLAH  23 January 2013 23:06

kami di fahamkan hanya 2 buah negara yang tak sambut maulidur rasul (bagi cuti) iaitu Arab Saudi dan israel.Yang mengikut jejak langkah mereka ialah Deoband (mentor jemaah tabligh) yang menganggap ia sebagai BID'AH sesat.buktinya link ini:

http://www.memri.org/report/en/print5808.htm

http://darulifta-deoband.org/showuserview.do?function=answerView&all=en&id=20428

sebaliknya di seluruh dunia negara islam menyambut maulidur rasul secara besar-besarkan dan meriah.buktinya link ini:

http://www.youtube.com/watch?v=CCYxZx_5XAE

http://www.islamdag.info/video/1127
-------------------------------------------------------------------
Reply

JUNDULLAH  24 January 2013 15:08

kami ikuti satu forum di link : http://www.tranungkite.net/v12/modules.php?name=Forums&file=viewtopic&t=4878&start=375

kami berminat untuk mengulas tulisan karkun fikirman yang pernah menulis komen dalam blog ini.

quote: saudara penjejakbadai saya pun mula ada terpikir macam ni jugak....kalau bukan pengikut dr sab, atau mungkin saudara aman ni pengikut ustaz R**** yang kat sg cincin tu. Tapi bila pikir balik, rasanya bukan saudara aman, tetapi saudara jamaludin si penulis blog tu rasanya pengikut kpd utz R****. Sebab cara penulisannya lebih kurang sama pikir ngan utz R**** n the gang.

[Isu2 yg dibangkitkn oleh saudara jamaludin kat blog tu benda2 lama.... karkun2 lama semua dah malas nak layan benda2 ni...... sebab tu sebenarnya bila saudara Aman copy paste apa yg sdr jamaludin tulis tu dan letak kat sini, benda ni "Boleh menjadi fitnah' kepada usaha agama... atas nasihat rakan2 yang lama dalam usaha ni.... mereka kata, "biarkan sahaja" jangan dikomen..... tawajud pada Allah, banyakkan mengadu pada Allah.... hujah tidak akan menyelesaikan masalah.... ]

kami jawab:

1. jamaludin tulis blog tu bulan february 2011(baru nak masuk 2 tahun).makna masih baru lagi.macamana beliau boleh kata isu lama.

2. isu aqidah adalah isu yang MAHA PENTING@BESAR dalam islam.macamana org tabligh boleh ambik enteng@mudah.kami tak tahu nak gambar bagaimana jahil muraqqabnya orang tabligh bila dia menulis "MALAS NAK LAYAN' KEPADA ISU YANG PENTING @BESAR ITU.....

3. SEPATUTNYA MEREKA MENJAWAB SATU PERSATU ISU TERSEBUT UNTUK ELAK FITNAH DAN SALAH FAHAM UMAT ISLAM LAINNYA.MEREKA BOLEH BUKA BLOG UNTUK MENYEBARKAN AKTIVITI MEREKA DAN ULAS MACAM2 ISU AGAMA TAPI NAK BUKA BLOG UNTUK JAWAB ISU YANG DIBANGKITKAN JAMALUDIN TAK BOLEH PULAK...???

4. Kita ambil satu analogi.semua badan-badan politik/ngo dll membantah ketidakadilan SPR dalam menguruskan pilihanraya di malaysia .lalu mereka semua buat sidang media,tulis artikel dalam blog,hantar memorendum dll.SPR DALAM HENDAK MENJAWAB SEMUA BANTAHAN TERSEBUT PUN AMBIL SIKAP YANG SAMA IAITU BUAT SIDANG AKHBAR,BUAT UCAPAN DALAM TV,TULIS DALAM SURATKHABAR,WEBSITE DLL.

KENAPA JEMAAH TABLIGH TAK BOLEH TIRU SIKAP YANG POSITIF INI????
ADAKAH SEMUA PERLAKUAN(GUNA TEKNOLOGI MODEN) ITU HARAM DAN BERDOSA DALAM ISLAM???

ADA KARKUN TABLIGH YANG BOLEH JAWAB??
---------------------------------------------------------------------
Reply
AL-BINORY  25 January 2013 15:38

tuan masalah di india dan pakistan tidak menyambut maulidur rasul bukan lah kerana mengikut israel tapi di sebabkan tempat.kadang hukum mengikut zaman dan waqi`.tuan tidak pernah ke negara mereka sebab tu tuan terus membuat penilaian yang negatif,kalau tuan berada di sana tuan akan setuju dgn fatwa deoband jika tuan benar2 paham masalah fiqh waqi`.jgn tuan terlalu membenci ulamak deoband dgn sebab mendengar berita2 fitnah,sedangkan tuan tidak pernah bersama mereka.tok guru pun berguru dgn mereka,kenapa tok guru tidak pernah mencerca mereka,sedangkan tuan yang tidak setanding ilmunya dengan tok guru sgt mencerca mereka...siapa tuan hamba.dgn izin allah selagi aku hidup,aku kan pertahankan ulamak deoband...kerana mereka adalah ulamak mu`tabar..semoga allah memberi hidayah kepada kita dan melindungi daripada sombong dengan ilmu yang sedikit yg diberikan kpd kita..
-------------------------------------------------
Reply
JUNDULLAH  27 January 2013 09:39

tuan asyik mengulang ayat "fitnah'..kalau ia fitnah mana pencerahannya..????
setiap fitnah mesti ada counterback(jawapan pencerahan).boleh tuan lampirkan jawapan balas tersebut.???

ok lah kalau tuan kata sambutan maulidur rasul di India dan pakistan di cemari dengan perbuatan bid'ah lalu atas sebab tersebut pihak deobandi keluar fatwa hukum bid'ah...baik!!!

soalan kami; adakah pihak deobandi sebelum fatwa tersebut dikeluarkan,mereka juga pernah menyambut maulidur rasul secara besar-besarkan berlandaskan syariat (tiada perbuatan bid'ah)????????

kalau ada ,...nyatakan bila ia bermula(tahun) dan bila kali terakhir ia disambut???
kalau ada rakaman video lagi bagus...