Posted by jihadsabili.
عن
أنس بن مالك قال: قال رسول الله : «مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى
اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ
دَرَجَاتٍ» رواه النسائي وأحمد وغيرهما وهو حديث صحيح.
Dari Anas bin malik radhiallahu ‘anhu, beliau berkata
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang
mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya
sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan
baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”[SHAHIH. Hadits Riwayat
An-Nasa’i (no. 1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu Hibban (no. 904) dan al-Hakim
(no. 2018), dishahihkan oleh Ibnu Hibban rahimahullah, al-Hakim rahimahullah
dan disepakati oleh adz-Dzahabi, rahimahullah juga oleh Ibnu hajar rahimahullah
dalam “Fathul Baari” (11/167) dan al-Albani rahimahullah dalam “Shahihul adabil
mufrad” (no. 643). ].
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan bershalawat
kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan anjuran memperbanyak shalawat
tersebut [Lihat “Sunan an-Nasa’i” (3/50) dan “Shahiihut targiib wat tarhiib”
(2/134)], karena ini merupakan sebab turunnya rahmat, pengampunan dan pahala
yang berlipatganda dari Allah Ta’ala [Lihat kitab “Faidhul Qadiir” (6/169)].
Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini
:
● Banyak bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam merupakan tanda cinta seorang muslim kepada beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam [Lihat kitab “Mahabbatur Rasul Shallallahu
‘alaihi wa sallam, bainal ittibaa’ walibtidaa’” (hal. 77).], karena para ulama
mengatakan: “Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka dia akan sering
menyebutnya” [Lihat kitab “Minhaajus sunnatin nabawiyyah” (5/393) dan “Raudhatul
muhibbiin” (hal. 264).].
● Yang dimaksud dengan shalawat di
sini adalah shalawat yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam hadits-hadits beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih (yang
biasa dibaca oleh kaum muslimin dalam shalat mereka ketika tasyahhud), bukan
shalawat-shalawat bid’ah yang diada-adakan oleh orang-orang yang datang
belakangan, seperti shalawat nariyah, badriyah, barzanji dan shalawat-shalawat
bid’ah lainnya. Karena shalawat adalah ibadah, maka syarat diterimanya harus
ikhlas karena Allah Ta’ala semata dan sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam [Lihat kitab “Fadha-ilush shalaati wassalaam” (hal. 3-4),
tulisan syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.]. Juga karena ketika para sahabat
radhiyallahu ‘anhuma bertanya kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “(Ya
Rasulullah), sungguh kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu,
maka bagaimana cara kami mengucapkan shalawat kepadamu?” Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab: “Ucapkanlah: Ya Allah, bershalawatlah kepada (Nabi)
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keluarga beliau…dst seperti shalawat
dalam tasyahhud[SHAHIH. Riwayat Bukhari (no. 5996) dan Muslim (no. 406)].
● Makna shalawat kepada nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah meminta kepada Allah Ta’ala agar Dia memuji dan mengagungkan
beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dunia dan akhirat, di dunia dengan
memuliakan peneyebutan (nama) beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, memenangkan
agama dan mengokohkan syariat Islam yang beliau bawa. Dan di akhirat dengan
melipatgandakan pahala kebaikan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
memudahkan syafa’at beliau kepada umatnya dan menampakkan keutamaan beliau pada
hari kiamat di hadapan seluruh makhluk [Lihat kitab “Fathul Baari” (11/156)].
● Makna shalawat dari Allah Ta’ala kepada hamba-Nya
adalah limpahan rahmat, pengampunan, pujian, kemualian dan keberkahan dari-Nya
[Lihat kitab “Zaadul masiir” (6/398).]. Ada juga yang mengartikannya dengan
taufik dari Allah Ta’ala untuk mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan
(kesesatan) menuju cahaya (petunjuk-Nya), sebagaimana dalam firman-Nya:
{هُوَ الَّذِي يُصَلِّي
عَلَيْكُمْ وَمَلائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ
وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا}
“Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan
malaikat-Nya (dengan memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu
dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang
kepada orang-orang yang beriman” (QS al-Ahzaab:43).
Lafazh bacaan sholawat yang paling ringkas yang sesuai
dalil2 yang shahih adalah :
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma shollii wa sallim ‘alaa nabiyyinaa Muhammad.
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi
kami Muhammad) .
[SHAHIH. HR. At-Thabrani melalui dua isnad, keduanya
baik. Lihat Majma’ Az-Zawaid 10/120 dan Shahih At- Targhib wat Tarhib 1/273].
Muatanya bidah ya..
ReplyDeleteSholawat bidah yang gimana ya