Dialog Penghuni Surga
dan Neraka (Ashab Araf)
Di dalam al-Quran ada sebuah surah bernama al-A'raf. Surah ini
mengisyaratkan tentang ashab A'raf dan ciri-ciri mereka. A'raf merupakan sebuah
tempat yang tinggi di Hari Kiamat. Mereka yang berada di ketinggian itu adalah
sekumpulan orang yang ikhlas dan kedudukannya lebih tinggi dari semua yang
hadir di padang Mahsyar. Mereka berada satu kedudukan tinggi yang boleh melihat
dua kelompok, baik kelompok penghuni surga maupun kelompok penghuni neraka.
Allamah Muhammad Husein
Thabathabai, mufasir besar al-Quran dalam menganalisa ayat-ayat ini menjelaskan
bahawa yang dimaksud dengan ashab A'raf adalah orang-orang yang dekat dengan
Allah yang berada di tempat yang tinggi. Mereka mengenali para penghuni surga
dan neraka dari wajah-wajah dan tanda-tandanya.
Ashab A'raf selain
berdialog dengan para penghuni surga, mereka juga berdialog dengan para
penghuni neraka. Dialog mereka dengan para penghuni neraka antara lain berupa
celaan terhadap mereka yang menjadi pemuka kesesatan. Sementara dialog dengan
para penghuni surga berupa ucapan selamat dan salam kepada mereka.
Dalam surah al-A'raf
disebutkan tentang dialog antara ashab A'raf dengan para penghuni surga dan
penghuni neraka.
"Dan di antara keduanya
(penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang
yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka.
Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum". Mereka belum
lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).
Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka,
mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami
bersama-sama orang-orang yang zalim itu".
Dan orang-orang yang di atas A'raaf memanggil beberapa orang
(pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya
dengan mengatakan: "Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu
sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu".
(Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada penghuni neraka):
"Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan
mendapat rahmat Allah?". (Kepada orang mukmin itu dikatakan):
"Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak
(pula) kamu bersedih hati".
Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah
kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah
kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah
telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir." (QS. A'raf:46-50)
Dalam lanjutan ayat-ayat
ini, al-Quran menyimpulkan bahwa azab ilahi adalah hak mereka yang memperlekeh
dan mengejek perintah Allah. Mereka menjadi sombong dan lalai oleh Gemerlapan
dunia. Padahal al-Quran telah memberikan peringatan dengan jelas:
"(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai
main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka
pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan
pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari
ayat-ayat Kami.
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran)
kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami;
menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. A'raf:51-52)
Berdasarkan firman-Nya
yang berbunyi, "Kami tidak memikulkan beban kepada siapapun melainkan atas
dasar kemampuannya", Allah memberikan kabar gembira bahwa mereka yang
beriman dan beramal saleh akan menjadi penghuni surga dan mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya.
Berbahagialah mereka
yang lebih mengakrabkan diri dengan Allah dan hanya memohon keridhaan-Nya di
bulan Ramadhan yang penuh dengan rahmat, keberkatan dan keampunan ini.
No comments:
Post a Comment