Bila taqwa tidak ada,
para ulama akan dihinggapi oleh sifat-sifat atau penyakit-penyakit berikut:
- Sombong atau ego
- Ujub dan riyak
- Hasad dengki
- Susah untuk menerima kebenaran dari orang lain
- Ingin berlawan terutama sesama ulama
- Mempergunakan ilmu sebagai alat untuk kepentingan dunia, pangkat dan wang ringgit.
- Pemarah
- Ingin dihormati (gila puji)
- Kalau mampu, suka hidup bermewah-mewah
Kalau hati tidak
bertaqwa, maka mustahil akan kita temui mufti-mufti, tuan-tuan kadhi,
ustaz-ustaz dan tuan-tuan imam yang
- merendah diri,
- yang merasa diri kurang,
- yang mengasihi orang lain sebagaimana dia mengasihi dirinya sendiri,
- yang bersedia untuk ditegur walaupun oleh kanak-kanak,
- yang tidak suka menunjuk-nunjuk pandai dan kehebatan,
- yang menggunakan ilmu untuk kepentingan Allah dan kehidupan di Akhirat,
- yang mudah melupa dan memaafkan kesilapan orang lain,
- yang tidak suka dihormati dan dipuji kerana yang layak dipuji hanyalah Allah
- yang zuhud serta warak.
Bila tidak ada ulama yang
bersifat begini, maka umat seolah-olah ketiadaan lampu penyuluh. Tinggallah
mereka dalam gelap gelita. Tidak tahu halal haram, tidak kenal Quran dan Hadis,
tidak kenal Allah dan alam Akhirat, tidak pandai membezakan akhlak baik dan
akhlak buruk, tidak faham apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, juga tidak
faham apa yang baik dan apa yang tidak baik. Maka hidup mereka tidak menentu.
Kadang-kadang ke barat, kadang kadang ke timur, terlanggar ke sana, terlanggar
ke sini, terjunam ke lembah-lembah, tersungkur di jalanan dan macam-macam
kacau-bilau lagi. Jarang dan mungkin tidak ada langsung umat yang selamat.
Maka jadilah apa yang
sedang terjadi hari ini. Umat Islam tidak bertaqwa dan tidak ikut cara hidup
Islam sepenuhnya. Kadang-kadang jadi macam Yahudi, macam Kristian, macam Hindu,
macam Budha, macam Hippies , macam Punk ,
macamSkinhead , ikut rock , ikut metal dan
macam-macam lagi. Budaya dan tamadun Islam tidak ada dan tidak dapat
dibangunkan dan diperjuangkan. Yang ada ialah budaya kuning, budaya campur aduk
dan budaya kacau bilau.
No comments:
Post a Comment